Presiden Argentina Diselidiki Terkait Penipuan Mata Uang Kripto, Korban Rugi Hingga Rp65 Triliun

BUENOS AIRES  (LB)-Presiden Argentina Javier Milei tengah menghadapi penyelidikan atas tuduhan penipuan terkait mata uang kripto $LIBRA. Pihak berwenang Argentina telah menunjuk Hakim Federal Maria Servini untuk menyelidiki apakah Milei bersalah dalam penipuan yang menyebabkan kerugian hingga USD4 miliar itu.

Beberapa politisi oposisi telah memperingatkan bahwa Milei bahkan dapat menghadapi persidangan pemakzulan, tergantung pada hasil penyelidikan tersebut.

Skandal itu mencuat pada Jumat, (14/2) ketika mata uang kripto $LIBRA diluncurkan. Milei menggunakan akun media sosialnya di X untuk mempromosikan mata uang kripto tersebut, dengan mengatakan bahwa mata uang itu dirancang untuk memacu “pertumbuhan ekonomi dengan mendanai usaha kecil dan perusahaan rintisan”.

Dengan dukungan yang sangat besar, mata uang kripto tersebut sempat mencapai kapitalisasi pasar sebesar USD4 miliar atau sekira Rp65 triliun. Namun nilainya dengan cepat mulai jatuh, mendorong beberapa orang untuk menyebutnya sebagai scam atau penipuan.

Ketika nilai $LIBRA anjlok, Milei menghapus postingannya.

Para kritikus mempertanyakan apakah ini merupakan contoh penipuan “rug pull”, di mana investor awal menaikkan nilai, hanya untuk menarik investasi mereka secara tiba-tiba, yang menyebabkan mata uang tersebut jatuh dengan cepat.

Korban skema semacam itu umumnya dibiarkan dengan koin yang tidak berharga, sementara perancang penipuan tersebut membawa pergi keuntungan dari tingginya nilai mata uang kripto tersebut.

Pada Sabtu, (22/1) kantor Milei mengeluarkan pernyataan yang menjauhkan presiden dari $LIBRA, menekankan bahwa dia tidak terlibat dalam pengembangan mata uang tersebut.

Pernyataan itu juga menjelaskan bahwa Milei memiliki kebiasaan mempromosikan usaha bisnis, termasuk pengembang mata uang kripto KIP Protocol, sebagai bagian dari platform pasar bebasnya. tom