Pramono-Rano Komitmen Pulihkan Kuota KJMU yang Terpangkas

JAKARTA (LB)- Gubernur dan wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung-Rano Karno, berkomitmen memulihkan kuota Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) tahun 2024 yang sebelumnya mengalami pemotongan.

Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah penerima KJMU Tahap II Tahun 2024 mencapai 15.648 mahasiswa, lebih rendah dari kuota yang seharusnya tersedia.

Pendaftaran KJMU Tahun 2025 dijadwalkan berlangsung pada 10-21 Maret 2025, dengan proyeksi penerima sebanyak 20.000 mahasiswa, sesuai dengan pagu anggaran yang telah ditetapkan.

Ketua Tim Transisi Pramono-Rano, Ima Mahdiah, menyatakan bahwa kuota penerima KJMU 2025 mencakup 15.648 mahasiswa lanjutan serta 424 mahasiswa yang sebelumnya dicoret pada tahap II 2024.

Pencoretan tersebut dilakukan karena kepemilikan kendaraan atau aset dengan nilai NJOP di atas Rp1 miliar, meskipun banyak yang mengaku tidak memiliki aset sebesar itu.

“Serta 3.928 mahasiswa baru dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jakarta yang berakreditasi B dan C,” jelas Ima dalam keterangan tertulis, Selasa (18/2).

Ima berharap pemangkasan kuota pada tahap sebelumnya tidak terjadi lagi dan memastikan bahwa program ini tetap berjalan dengan jumlah penerima yang lebih optimal.

“Kami ingin memastikan bahwa akses pendidikan bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu tetap terjaga,” jelasnya.

Menurut Ima, pemangkasan penerima KJMU di tahun 2024 telah berdampak pada ribuan mahasiswa yang seharusnya mendapatkan haknya.

“Oleh karena itu, kami mendorong agar kuota penerima dikembalikan, terutama bagi mereka yang telah menyanggah dan terbukti memenuhi syarat,” tukasnya.

Ima menegaskan bahwa pendidikan adalah investasi masa depan yang tidak boleh diabaikan. Ia memastikan, pemerintahan Pramono-Rano berkomitmen mendukung akses pendidikan bagi seluruh warga Jakarta.

“Mas Pramono dan Bang Doel sudah menyampaikan dengan jelas bahwa pendidikan harus menjadi prioritas utama. Tidak boleh ada mahasiswa Jakarta yang terhambat pendidikannya hanya karena kendala biaya,” ucapnya.

“Kami akan memastikan bahwa program ini tetap berjalan dan kuotanya kembali seperti semula,” sambung Ima.

Dia juga meminta agar proses seleksi penerima KJMU dilakukan dengan transparan dan akurat agar tidak ada mahasiswa yang kehilangan haknya akibat kesalahan administrasi atau sistem verifikasi yang tidak adil.

“Kami ingin memastikan bahwa pendaftaran KJMU Tahun 2025 berjalan lebih baik, dengan sistem verifikasi yang cermat dan transparan proses verifikasi juga hanya akan dilakukan sekali untuk masa studi 4 tahun,” tambahnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jakarta, Sarjoko menegaskan, proses pendaftaran penerima KJMU akan dilakukan pada bulan Maret 2025. “Input update data mahasiswa oleh operator Perguruan Tinggi kedalam portal Pangkalan Dikti, pada Maret 2025,” jelasnya. *