Danantara Bakal Kelola Aset Rp14.678 Triliun

JAKARTA  – Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) diluncurkan Senin (24/2). Danantara bakal mengelola aset sebesar US$900 miliar atau sekitar Rp14.678 triliun (asumsi kurs Rp16.310).

Presiden Prabowo Subianto menegaskan, seluruh masyarakat Indonesia patut berbangga dengan diluncurkan Danantara. Ia mengatakan badan pengelola investasi ini menjadi yang terbesar di dunia.

“Semua patut bangga dengan total aset lebih dari US$900 miliar. Danantara akan jadi dana kekayaan negara terbesar di dunia,” kata Prabowo dalam sambutannya usai peluncuran BPI Danantara dikutip dari YouTube resmi Sekretariat Kepresidenan, Senin (24/2).

Namun begitu, Prabowo tak menampik ada banyak pihak yang meragukan transparansi pengelolaan Danantara. Menurutnya, keraguan itu muncul lantaran Indonesia sebelumnya tidak pernah memiliki badan pengelola investasi. “Saya pahami banyak pertanyaan Danantara, ada yang ragu ini berhasil atau tidak. Ini wajar,” ujarnya.

Danantara bakal mengelola seluruh BUMN. Dari kabar awal yang beredar ada 7 BUMN yang masuk lebih dulu ke Danantara, yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), PLN, Pertamina, Bank Negara Indonesia (BNI), Telkom Indonesia dan MIND ID.

CEO Danantara Rosan Roeslani menegaskan nantinya bukan hanya 7 BUMN yang dikelola oleh Danantara. Semua BUMN secara bertahap akan masuk dalam kelolaan lembaga pengelola investasi besar itu.

“Ya kan memang nanti yang masuk ke Danantara itu kan keseluruhan, bukan hanya 7 BUMN, dan memang kita coba kita tingkatkan. Memang ada stage-nya yang kita akan konsolidasikan semua aset ini supaya create the value kita juga tadi salah satu pesannya agar menjadi global champion. Tidak hanya di tingkat regional, tapi di tingkat dunia,” papar Rosan di Kompleks Istana Kepresiden, Jakarta Pusat, Senin (24/2).

Pihaknya juga akan melakukan evaluasi secara menyeluruh dari semua BUMN. Beberapa penyempurnaan pun disebut Rosan bakal dilakukan. “Kita akan lakukan evaluasi secara menyeluruh. Dan kita akan lakukan banyak penyempurnaan-penyempurnaan, sehingga harapannya semua ini bisa berjalan dengan good governance, transparansi, dan juga menganut aset-aset yang baik yang benar dalam kita menjalankan perusahaan ini,” jelas Rosan.

Sementara COO Danantara Dony Oskaria menyatakan kemungkinan aset semua BUMN akan diinbrengkan ke Danantara dari negara sebelum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Maret 2025. “Sebelum RUPS sudah harus pindah diinbrengkan ke Danantara. Bulan Maret ini, akhir Maret ini,”  kata Dony di Istana Kepresiden, Jakarta Pusat, Senin (24/2).

Semua BUMN termasuk BUMN pangan hingga aviasi bakal masuk dalam kelolaan Danantara. Meski sebelumnya, dikabarkan akan ada 7 BUMN terlebih dahulu yang dikelola Danantara.***