
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta, Timur Iin Mutmainah.
JAKARTA (LB)- Pemerintah Kota Jakarta Timur memprioritaskan pentingnya penataan kawasan stop tawuran di lingkungan Kampung Kebon Singkong Klender yang berseberangan dengan Kelurahan Cipinang Muara, Jatinegara.
“Ini penting penataan kawasan di lingkungan Kampung Kebon Singkong RW 01, 02, 03, 04 Kelurahan Klender, yang berseberangan dengan Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah di Jakarta, Kamis (20/2).
Menurut Iin, penataan ini penting menjadi perhatian bersama untuk menjadikan lingkungan yang aman dan nyaman serta terbebas dari tawuran.
Hal ini dapat terwujud dengan mengedepankan usulan yang dimusyawarahkan seluruh warga melalui Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Kota Jakarta Timur dengan Program Community Action Plan (CAP) dan Collaborative Implementation Program (CIP).
“Hari itu menjadikan harapan kita bersama sebagai langkah memitigasi tawuran warga,” ujar Iin.
Selain itu, di Sidang Kelompok Kelurahan Klender pada Musyarawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Terintegrasi Kelurahan, kata Iin, terdapat 84 usulan warga hasil Rembuk RW di Kelurahan Klender yang mendominasi pada usulan fisik.
Namun pentingnya usulan non fisik juga menjadi perhatian dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Infrastruktur memadai tidak akan sempurna jika tidak dibarengi dengan potensi keterampilan warganya. “Kenapa? Karena berbagai pelatihan keterampilan telah kita sediakan guna mempersiapkan masyarakat Kota Jakarta menuju Kota Global,” katanya.
Sebelumnya, Iin menyebutkan bahwa berdasarkan pengamatan, tawuran remaja yang terjadi di wilayahnya bermula dari konten di media sosial (medsos).
“Kami mengamati dari berbagai sisi faktor yang memang dominan adalah di sini mereka bermain konten di media sosial untuk melakukan tawuran ini,” katanya di Jakarta, Jumat (31/1) lalu.
Iin menyebutkan konten di media sosial membuat tawuran yang terjadi pada akhirnya melibatkan banyak komunitas. Seperti tawuran antara warga Kebon Singkong, Klender, Duren Sawit, dengan warga Cipinang Jagal, Pulogadung, pada November 2024. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur bersama Polres Metro Jakarta Timur, Komando Distrik Militer (Kodim) 0505/JT dan jajaran kecamatan, kelurahan, RT/RW serta Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) berupaya mengatasi persoalan tawuran di wilayah setempat.